Hukum Membakar Bukhur atau Dupa dalam Islam, Lengkap dengan Manfaatnya!

- 16 April 2024, 20:38 WIB
Hukum Membakar Bukhur atau Dupa dalam Islam
Hukum Membakar Bukhur atau Dupa dalam Islam /Ranthi Apriliah/

PORTAL BELITUNG - Bukhur atau dupa adalah semacam aromaterapi yang ketika dibakar akan memberikan bau harum yang menyenangkan siapapun yang menciumnya.

Penggunaan bukhur sebagai pengharum ruangan cukup populer di negara-negara Timur Tengah termasuk di Makkah dan Madinah.

Bukhur بخور adalah sejenis dupa yang terbuat dari oud. Dikutip dari laman Kannauj Atar, oud adalah sebutan bangsa Arab untuk serutan kayu gaharu yang telah dicampur minyak wangi.

Pembakaran bukhur sudah menjadi tradisi Masyarakat Arab. Mereka menggunakan wewangian ini di berbagai kesempatan, seperti acara pernikahan, perayaan lebaran, hingga pemakaman.

Nabi Muhammad SAW merupakan pribadi yang menyukai wewangian. Dalam suatu hadist, malaikat disebut menyukai rumah yang harum dan membenci rumah yang berbau busuk. 

Baca Juga: Apa Itu Malam Lailatul Qadar? Ini Pengertian dan Penjelasannya

Hingga sekarang banyak sekali penjual minyak wangi dan juga kayu gaharu, serta dupa-dupaan di sekitar Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.

ﻣﺴﺌﻠﺔ ﺝ: ﺍﺧﺮﺍﻕ ﺍﻟﺒﺨﻮﺭ ﻋﻨﺪ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻧﺤﻮﻩ ﻛﻘﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﻭﻣﺠﻠﺲ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻟﻪ ﺍﺻﻞ ﻓﻰ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺍﻥ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﺤﺐ ﺍﻟﺮﻳﺢ ﺍﻟﻄﻴﺐ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﻭﻳﺤﺐ ﺍﻟﻄﻴﺐ ﻭﻳﺴﺘﻌﻤﻠﻬﺎ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﺑﻠﻐﺔ ﺍﻟﻄﻼﺏ ﺹ ٥٣ - ٥٤

"Membakar dupa atau kemenyan ketika berzikir kepada Allah dan sebagainya seperti membaca Alqur'an atau di majlis-majlis ilmu, mempunyai dasar dalil dari Al-Hadis yaitu dilihat dari sudut pandang bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW menyukai bau wangi dan menyukai minyak wangi dan beliau pun sering memakainya." (Lihat Kitab Bulghat ath-Thullab halaman 53-54).

ﻗﺎﻝ ﺑﻌﺾ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﻭﻳﺴﺘﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﺒﺨﺮ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻣﻦ ﺣﻴﻦ ﻳﻤﻮﺕ ﻻﻧﻪ ﺭﺑﻤﺎ ﻇﻬﺮ ﻣﻨﻪ ﺷﺊ ﻓﻴﻐﻠﺒﻪ ﺭﺍﺋﺤﺔ ﺍﻟﺒﺨﻮﺭ

Halaman:

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x