CATAT! Harga Beras Naik Menjadi 7%, Ini Penyebab Mahalnya

- 22 Februari 2024, 20:46 WIB
Ilustrasi Harga Beras Mahal
Ilustrasi Harga Beras Mahal /Ranthi Apriliah/

PORTAL BELITUNG - Saat ini kenaikan harga beras sudah mencapai 7,7% sejak awal tahun alias year to date. Dari awalnya berada di Rp 14.000 per kilogram kini sudah mencapai rata-rata di atas Rp 15.000 per kilogram.

"Kita harus waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7% year to date, hingga 21 Februari telah mencapai harga rata-rata Rp 15.175. ini yang berkontribusi pada inflasi volatile food pada headline inflation kita," beber Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN Kita, Kamis, 22 Februari 2024.

Harga beras terus bergerak naik dan cetak level rekor baru. Tak cuma beras premium, tapi juga beras medium.  Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras premium dan medium kompak melanjutkan kenaikan ke level rekor baru hari ini, Kamis, 22 Februari 2024.

Tak hanya beras saja, beberapa komoditas juga mengalami kenaikan. Mulai dari cabai merah yang naik mencapai 17%, telur ayam yang naik 3,9%, daging ayam yang naik 2,2%, hingga bawang putih yang naik 1,9%.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik AHY Jadi Menteri ATR/BPN, Akhirnya Dapat Jabatan

Menurut Sri Mulyani kenaikan harga barang pokok ini menjadi tantangan besar menjelang bulan puasa, di mana konsumsi masyarakat mengalami kenaikan.

Bila masalah ini tak terselesaikan bisa-bisa tingkat inflasi Indonesia terus meningkat, dalam hal ini harga-harga akan terus meroket di tengah masyarakat.

"Ini menjadi tantangan menjelang Idulfitri dan Ramadan, maka volatile food mesti segera distabilkan agar headline inflation kita masih bisa dijaga rendah pada saat inflasi dunia dan negara maju mengalami penurunan," terang Sri Mulyani.

Penyebab Harga Beras Naik

Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa menyebut faktor perubahan iklim yang tidak menentu jadi penyebab tanaman padi petani gagal, hingga menyebabkan harga beras di pasaran menjadi naik.

"Kemarin waktu kita (Bapanas) ke lapangan, ke daerah Grobogan dan lain sebagainya, itu ada 3 ribu hektare (sawah) tergenang banjir. Ternyata, pas hujan kencang dia kencang banget hujannya, akhirnya banjir," ucap Ketut, Kamis, 22 Februari 2024

Baca Juga: CATAT! Jadwal Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024, Baca Selengkapnya!

"Ini ada potensi gagal. Mudah-mudahan tidak gagal ya, tapi ada potensi yang harus kita waspadai. Itu kan petani mengeluarkan ongkos yang lebih juga. Sementara di tempat lain agak tinggi, di tempat lainnya agak rendah hujannya. Nah ini efek gorila El Nino kita katakan. Dampaknya ini sudah mulai dirasakan petani," ujarnya.

Halaman:

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x