CATAT! Harga Beras Naik Menjadi 7%, Ini Penyebab Mahalnya

- 22 Februari 2024, 20:46 WIB
Ilustrasi Harga Beras Mahal
Ilustrasi Harga Beras Mahal /Ranthi Apriliah/

Meski begitu, Ketut menambahkan, pihaknya tetap mengacu kepada Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, yang menyatakan bulan pada Januari-Februari 2024 ini, produksi padi masih akan minus dari kebutuhan.

"Artinya memang Januari-Februari itu memang kita agak lumayan koreksinya," tutur dia.

"Namun, di bulan Maret menurut prediksi KSA BPS kita produksinya sudah sekitar 3,5 juta ton beras. Jadi ini akan terjadi surplus. Harapan kita habis Maret, April, Mei, Juni juga terjadi surplus. Kalau itu terjadi, maka mulai lah akan terjadi penyesuaian atau koreksi harga yang ke bawah," ujar Ketut.

Meski begitu, dari catatan Sri Mulyani, inflasi di Indonesia secara keseluruhan masih cukup stabil bahkan masih rendah dibandingkan beberapa negara maju dan juga inflasi rata-rata global.

Baca Juga: CATAT! Harga Beras Naik Drastis, Warga Kompak Menjerit Mengeluh

Core inflation di Indonesia di bulan Januari 2024 tercatat 1,68%, sementara itu administered prices inflasinya tercatat rendah di 1,74%, hanya inflasi volatile food yang cukup tinggi mencapai 7,2%.

"Di dalam negeri kita cukup baik menjaga stabilitas. Inflasi di Indonesia relatif rendah dibandingkan negara maju maupun inflasi global. Inflasi relatif rendah masih terjaga hingga akhir tahun," papar Sri Mulyani.***

Halaman:

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah