Pasokan Beras Langka di Pasar Ritel, Warga Akan Panic Buying Lagi!

- 13 Februari 2024, 18:20 WIB
ilustrasi kenaikan harga beras Februari 2024
ilustrasi kenaikan harga beras Februari 2024 /Ranthi Apriliah/

PORTAL BELITUNG - Kelangkaan pasokan beras terjadi di sejumlah wilayah, warga akan Panic Buying lagi.  Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku kesulitan untuk mendapatkan supply atau pasokan beras tipe premium lokal dengan kemasan 5 kilogram (Kg) ke ritelnya.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengungkapkan, keterbatasan suplai beras tersebut disebabkan karena tingginya harga beras premium, bahkan sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Situasi dan kondisi yang tidak seimbang antara supply dan demand inilah yang mengakibatkan kenaikan HET (harga eceran tertinggi) beras pada pasar ritel modern (toko swalayan) dan pasar rakyat (pasar tradisional)," kata Roy, Senin, 12 Februari 2024.

Baca Juga: Tom Lembong Akui Menyesal Pernah Jadi Bagian Kabinet Jokowi, Ini yang Terjadi!

Beberapa banyak peritel yang memilih tidak memasok beras premium ke ritelnya karena harga beras di produsen sudah tinggi. 

Di mana yang biasanya harga beras premium dibanderol Rp13.150 per kg, kini harganya sudah meroket jadi Rp16.000-Rp17.000 per kg bahkan Rp18.000 per kg.

"Ya kan kita nggak mungkin kalau beli mahal dijual murah. Nggak bisa masuk barang kalau kita beli mahal jual rugi, jadi ada beberapa peritel yang memilih nggak usah ada barang sekalian. Sebagian besar peritel itu tidak mau membeli beras sekarang, karena harga (di produsen) mahal," jelas Roy.

Tingginya harga premium di tingkat produsen membuat peritel ogah membeli untuk stok mereka yang berakibat terjadi kelangkaan.

Dia pun mengatakan bahwa salah satu jalan keluarnya adalah relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Baca Juga: Film Dirty Vote Ungkap Kecurangan Pilpres 2024, Pemilu Akan Dilakukan Satu Putaran

"Ya kan kita nggak mungkin kalau beli mahal, jual murah nggak bisa masuk barang kalau kita beli mahal jual rugi, jadi ada beberapa peritel yang memilih nggak usah ada barang sekalian, tapi ada peritel yang memilih, ya udah saya beli mahal tapi saya jual mesti di atas HET karena yang di pasar tradisional kan jualnya sudah di atas HET," tuturnya.

"Jadi harapan Aprindo adalah relaksasi HET, yang pertama way out nya," ucapnya.

Pemerintah sudah menetapkan HET beras baru baik untuk beras medium maupun premium. HET beras berlaku berdasarkan zonasi yaitu zona 1 untuk Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi.

Zona 2 untuk Sumatera selain Lampung dan Sumatra Selatan, NTT, Kalimantan. Serta, zona 3 Maluku dan Papua.

Untuk HET beras premium zona I Rp 13.900 per kg, zona II Rp 14.400 per kg, dan zona III Rp 14.800 per kg.***

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah