7 Amalan Malam Lailatul Qadar Sesuai Sunah Rasulullah SAW, Dapatkan Keberkahannya!

19 Maret 2024, 17:25 WIB
Amalan Malam Lailatul Qadar 2024 /Ranthi Apriliah/

PORTAL BELITUNG - Pada bulan Ramadhan ini, salah satu yang ditunggu-tunggu oleh umat manusia diseluruh dunia adalah datangnya Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh berkah dan keutamaan dalam agama Islam. Rasulullah SAW telah memberikan beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam tersebut.

Mengerjakan amalan malam Lailatul Qadar sudah termasuk dalam bagian menghidupkan dan meraih malam kemuliaan tersebut.

Menurut keterangan hadits, malam Lailatul Qadar bertepatan dengan sepuluh malam terakhir pada malam-malam ganjil di bulan Ramadan.

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: "Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan." (HR Bukhari)

Baca Juga: Kapan Malam Lailatul Qadar 2024? Ini Prediksi Tanggal dan Tanda-Tandanya

Malam tersebut menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu umat Islam. Sebab pada malam tersebut, setiap amalan ibadah dan kebaikan akan diberi ganjaran pahala berlipat ganda oleh Allah SWT. Pada malam tersebut, malaikat turun ke bumi untuk mengurus segala urusan.

Meski tidak diketahui kapan itu Malam Lailatul Qadar, ada banyak amalan yang dapat dilakukan pada malam-malam yang diyakini sebagai Malam Lailatul Qadar. Seperti di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

7 Amalan Malam Lailatul Qadar Sesuai Sunnah

1. Menghadiri Salat Berjamaah

Salat di malam Lailatul Qadar yang dapat dilakukan di antaranya yakni, salat Isya dan Subuh berjamaah. Keterangan ini bersumber dari Abu Maryam Kautsar Amru dalam buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadan.

Ulama besar Imam Syafi'i dalam Latha-if Al-Ma'arif pernah berkata, orang yang menghadiri salat Isya dan Subuh berjamaah sudah termasuk dalam bagian orang-orang yang menghidupkan malam Lailatul Qadar. Ia berkata,

مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ وَ الصُّبْحَ لَيْلَةَ القَدْرِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا

Artinya: "Siapa yang menghadiri salat Isya dan sholat Subuh pada malam Lailatul Qadar maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut."

Baca Juga: Apa Itu Zakat Fitrah? Ini Pengertian, Hukum, Waktu, Besaran, dan Penerimanya

Pernyataan Imam Syafi'i di atas disandarkan dari sabda Rasulullah SAW yang diceritakan oleh Utsman bin Affan RA. Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ

Artinya: "Siapa yang menghadiri salat Isya berjamaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat Isya dan Subuh berjamaah, maka baginya pahala salat semalam penuh." (HR Muslim dan Tirmidzi)

2. Memperpanjang Salat Malam

Mengamalkan salat malam atau qiyamul lail juga termasuk dalam salah satu amalan malam Lailatul Qadar. Hal ini disebutkan oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq yang bersumber pada keterangan hadits.

Hadits yang dimaksud bersumber dari sabda Rasulullah SAW yang diceritakan Abu Hurairah RA,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barang siapa yang bangun menegakkan salat malam di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mencari ridha Allah maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni." (HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Hukum Sikat Gigi atau Bersiwak Saat Berpuasa, Ini Penjelasannya!

Di samping itu, dalam riwayat lain menyebutkan, Rasulullah SAW terbiasa memperpanjang amalan salat malam pada saat memasuki sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.

"Rasulullah SAW biasa ketika memasuki sepuluh Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." (HR Bukhari dan Muslim)

3. Itikaf

Itikaf adalah ibadah yang dicirikan dengan berdiam diri di dalam masjid dan menjadi salah satu amalan malam Lailatul Qadar. Berdiam diri merujuk pada tidak keluar masjid karena sibuk melakukan amalan saat itikaf seperti ibadah wajib dan sunnah.

Pengamalan itikaf pada malam Lailatul Qadar didasarkan dari hadits yang diceritakan Aisyah RA. Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW melakukan itikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadan. Berikut haditsnya,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]

Artinya: "Nabi SAW melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim)

Baca Juga: Bacaan Niat Shalat Tarawih Berjamaah dan Sendiri Lengkap dengan Tata Caranya

4. Membaca Doa Lailatul Qadar

Bacaan doa Lailatul Qadar sesuai sunnah dapat dinukil dari bacaan yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Doa Lailatul Qadar mengusung permohonan agar mendapat keselamatan dunia dan akhirat.

Doa yang dimaksud adalah doa Lailatul Qadar yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah dalam Kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam an-Nawawi.

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Bacaan latin: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkan aku."

Bacaan doa Lailatul Qadar tersebut merupakan potongan dalam hadits yang dikisahkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA. Ia pernah berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: "Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau (Rasulullah SAW) menjawab, "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku).'" (HR Tirmidzi)

Baca Juga: Bacaan Niat Buka Puasa Ramadhan, Tulisan Arab dan Beserta Artinya

5. Membaca Sayyidul Istigfar

Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu mengatakan, disunnahkan untuk menghidupkan malam sepuluh terakhir bulan Ramadan agar mendapatkan malam Lailatul Qadar. Salah satunya dengan memperbanyak membaca istigfar pada waktu sahur dan baiknya membaca sayyidul istigfar.

Berikut bacaan doa sayyidul istigfar sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Bukhari,

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab-latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.

Artinya: "Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR Bukhari)

Baca Juga: Keutamaan, Niat, dan Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 Tanggal 13 14 15 Syawal 1445 H, Barengan Puasa Enam?

6. Tilawah Al-Qur'an

Amalan malam Lailatul Qadar selanjutnya adalah membaca Al-Qur'an. Amalan ini disebut pula menjadi salah satu kebiasaan Rasulullah SAW pada bulan Ramadan.

وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

Artinya: "Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Qur'an bersamanya." (HR Bukhari)

7. Bersedekah

Bersedekah dapat menjadi penyempurna amalan malam Lailatul Qadar. Sebab. menurut Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam H. Subhan Nur, perlu adanya keseimbangan ibadah ritual dan sosial sebagai penyempurna keimanan dan kualitas ibadah.

Ditambah lagi, Rasulullah SAW pernah menyebutkan keutamaan bersedekah di bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda dari Abu Hurairah RA,

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

Artinya: Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadan." (HR Tirmidzi)

Itulah beberapa amalan malam lailatul qadar terutama di 10 hari terakhir Ramadhan. Selain mendapat pahala, insyaAllah memperoleh rida dan berkah dari Allah SWT.***

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler