PORTAL BELITUNG - Hampir semua orang memiliki makanan favorit mereka sendiri, dan tidak sulit untuk memahami alasannya. Manusia secara alamiah merasakan kenikmatan dari makanan, dan bagi banyak orang, makanan adalah salah satu kebahagiaan terbesar dalam hidup mereka.
Selain dari membuat waktu makan menjadi pengalaman yang menyenangkan, menikmati makanan juga memiliki manfaat besar untuk kesehatan. Kesenangan dalam makanan dapat mendukung pencernaan yang lebih baik, meningkatkan hubungan Anda dengan makanan, membantu mengatasi masalah makanan, dan masih banyak lagi.
Dalam beberapa situasi, mendapatkan cukup "vitamin Kesenangan" sama pentingnya dengan komposisi makanan Anda. Bacalah terus untuk mengetahui mengapa kesenangan dalam makanan itu penting.
Baca Juga: Bantu UMKM, Yakesma Babel Kembali Luncurkan Program Usaha Mikro Madani Batch 2
Psikologi di Balik Kenikmatan dalam Makanan
Selama bertahun-tahun, penelitian ilmiah telah memperdalam pemahaman kita tentang kenikmatan dalam makanan. Temuan-temuan ini menarik dan mengesankan.
Secara fisik, kenikmatan yang datang dari makanan dapat dirasakan baik di mulut maupun di otak kita. Menikmati makanan memicu pelepasan dopamin di otak kita. Dopamin sering disebut sebagai "hormon kebahagiaan" karena merangsang jalur penghargaan di otak, yang membantu meningkatkan perasaan kebahagiaan, ketenangan, motivasi, dan fokus.
Penelitian bahkan telah menunjukkan bahwa orang dengan obesitas mungkin mengalami penurunan sensitivitas terhadap dopamin, yang dapat mendorong mereka untuk makan berlebihan demi mencapai kenikmatan makanan yang cukup. Namun, ketika otak berfungsi dengan baik, kenikmatan dalam makanan dapat memberikan manfaat fisik.
Baca Juga: Berbekal Pengalaman Rano Putra Pulau Lepar, Bertekad Majukan Bangka Selatan
Makan untuk Keselamatan vs. Makan Emosional
Anda mungkin telah mendengar tentang makan emosional dan mengapa itu bukan kebiasaan yang baik. Beralih ke makanan untuk mengatasi emosi yang sulit seperti stres, kemarahan, atau kesedihan sering kali mengakibatkan konsumsi berlebihan dan menciptakan hubungan yang buruk dengan makanan. Meskipun demikian, wajar jika Anda merasa waspada terhadap gagasan makan untuk kesenangan.