Bacaan Teks Khutbah Shalat Idul Adha 2024 Penuh Makna dan Hikmah Kisah Nabi Ibrahim AS

- 13 Juni 2024, 08:05 WIB
Bacaan Teks Khutbah Shalat Idul Adha 2024 Penuh Makna dan Hikmah Kisah Nabi Ibrahim AS
Bacaan Teks Khutbah Shalat Idul Adha 2024 Penuh Makna dan Hikmah Kisah Nabi Ibrahim AS //Unsplash/lemonmelon

Belajar dari Nabi Ibrahim 'alaihissalam, maka sudah sepantasnya setiap orang yang berkurban melaksanakannya seperti Nabi Ibrahim 'alaihissalam ketika berkurban. Segera berkurban ketika mampu melaksanakannya. Berkurban atas dasar tunduk dan patuh menjalankan perintah Allah, seraya berharap mendapatkan cinta, kasih dan ridha Allah. Bukan ingin pujian, karena gengsi, atau untuk meningkatkan status sosial.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Pelajaran kedua, dari Nabi Ibrahim 'alaihissalam bisa kita dapatkan dari pengalihan kurban manusia menjadi kambing. Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim 'alaihissalam untuk menyembelih putranya hanya sekedar ujian keimanan, bukan perintah sesungguhnya. Hal ini sekaligus menjadi kritik sosial dari tradisi tumbal di berbagai budaya dan perabadan.

Sejarah kurban Nabi Ibrahim 'alaihissalam mengajarkan kepada kita bahwa kurban dalam Islam adalah ajaran humanis. Untuk menyembah Allah tidak boleh membahayakan diri sendiri, apalagi orang lain.

Dalam hadit riwayat Ibn Abbas radhiyallahu 'anhu, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ

Artinya: "Tidak boleh membahayakan (mengorbankan) orang untuk kepentingan pribadi, dan tidak boleh mencegah orang lain mendapat kebaikan."

Dalam Islam setiap bahaya harus dihilangkan. Bahkan untuk mendatangkan suatu kebaikan atau menghilangkan suatu bahaya, tidak boleh dengan menimbulkan bahaya lain. Ini adalah salah satu prinsip utama dalam ajaran. Kaidah fiqih menyebutkan:

اَلضَّرَرُ يُزَالُ

Artinya, "Setiap mudarat harus dihilangkan."

Halaman:

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah