Sejarah Diperingatinya Hari Kartini, Ini Alasan Tanggal 21 April Dijadikan Hari Kartini

19 April 2024, 10:35 WIB
Sejarah Diperingatinya Hari Kartini, Ini Alasan Tanggal 21 April Dijadikan Hari Kartini /Arivle One/Pixabay

PORTAL BELITUNG - Setiap tanggal 21 April di Indonesia diperingati sebagai Hari Kartini. Apa itu Hari Kartini dan bagaimana sejarah diperingatinya Hari Kartini setiap tahunnya hingga sekarang ini menjadi pertanyaan sebagian orang.

Sejarah Hari Kartini

Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau RA Kartini merupakan sosok perempuan Indonesia yang memiliki peran besar dalam memperjuangkan hak-hak wanita di Indonesia. 

Perempuan kelahiran Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879, ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964.

Baca Juga: Info Link Download Instal WA GB v20.93.12 Mod Pro APK Latest Update April 2024 Anti Kadaluarsa

Baca Juga: KEREN! Pilih 7 Template Twibbon Hari Kartini 21 April 2024 Desain Terbaik dan Simpel, Bagikan Ucapan Ini

Tak hanya itu, Presiden Soekarno kala itu juga menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini. Hari tersebut ditetapkan sesuai dengan tanggal lahir Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 1879.

Peringatan Hari Kartini adalah momen untuk mengenang perjuangan Kartini agar laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama khususnya dalam bidang pendidikan.

Dilansir dari Kemdikbud, Kartini lahir dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan Bupati Jepara, dan M.A Ngasirah yang merupakan rakyat biasa. Sejarah silsilah, RA Kartini lahir dari keluarga bangsawan.

Karena berasal dari keluarga bangsawan, Kartini berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di Europese Lagere School atau ELS. Namun setelah lulus dari sekolah itu, ia tidak diizinkan untuk melanjutkan pendidikan karena pada saat itu perempuan hanya boleh bersekolah hingga usia 12 tahun. Pada usia tersebut, perempuan harus dipingit dan menunggu waktu untuk dinikahkan.

Baca Juga: 5 POSTER UCAPAN Terbaik Hari Kartini 21 April 2024 Tema Merah Putih, Bagikan!

Hal inilah yang melatarbelakangi perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.

Kartini rajin mengirimkan surat-suratnya ke korespondensi dari Belanda menggunakan kemampuan berbahasa Belanda yang ia miliki.

Hingga akhirnya saat usia 25 tahun, Kartini wafat, namun temannya yang di Belanda Mr. J.H. Abendanon kemudian membukukan seluruh surat itu dan diberi nama Door Duisternis tot Licht yang jika diartikan secara harfiah berarti ‘Dari Kegelapan Menuju Cahaya’ atau populer dengan judul 'Habis Gelap Terbitlah Terang' yang diterbitkan pada 1911.

Perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan terasa hingga saat ini. Perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki dan bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya.

***

 

 

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler