Network
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2424. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Pelaksanaan puasa ayyamul bidh berdasarkan hadits di atas ialah 3 hari setiap bulannya yakni tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah.
Menurut Buya Yahya dalam kanal YouTube Bahjah TV menjelaskan jika pelaksanaan puasa ayyamul bidh sebaiknya dikerjakan 3 hari berturut-turut. Namun puasa ini juga boleh dikerjakan tidak berurutan selama masih pada bulan yang sama.
Namun pada bulan Juni 2024, tanggal 13 Dzulhijjah yang merupakan hari tasyrik di mana haram hukumnya mengerjakan puasa pada waktu ini. Lantas, bolehkah mengerjakan puasa ayaymul bidh di bulan Juni 2024.
Jika merujuk ke hadits shahih Rasulullah SAW, beiau pernah mengerjakan puasa 3 hari setiap bulannya di hari semau beliau.
Mu’adzah bertanya pada ‘Aisyah,
أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَتْ نَعَمْ. قُلْتُ مِنْ أَيِّهِ كَانَ يَصُومُ قَالَتْ كَانَ لاَ يُبَالِى مِنْ أَيِّهِ صَامَ. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
“Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Mu’adzah lalu bertanya, “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau).”(HR. Tirmidzi no. 763 dan Ibnu Majah no. 1709. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)
Untuk pelaksanaan puasa ayyamul bidh bulan Juni 2024 yang bertepatan dengan bulan Dzulhijjah 1445 H, puasa ayyamul bidh dapat dikerjakan mulai tanggal 14 Dzulhijjah 1445 H. Berikut jadwalnya.
