Harga Beras Melejit Rakyat Menjerit, Jokowi Salurkan Bantuan Hingga Janji Turunkan Harga Beras Dalam Dua Pekan

- 16 Februari 2024, 20:21 WIB
Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras. /

PORTAL BELITUNG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti keluhan masyarakat tentang kenaikan harga beras yang kian melejit. Ia mengatakan bahwa harga beras akan berangsur turun. Hal ini sejalan dengan masa panen raya yang biasanya terjadi pada Maret 2024 mendatang.

"Saya kira seminggu atau dua minggu ini beras akan sedikit turun, sambil nunggu panen raya lagi. Kalau panen rayanya datang lagi, pasti juga beras akan turun," kata Jokowi usai melakukan sidak di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Kamis, 15 Februari 2024.

Jokowi juga menerangkan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh pemasukan suplai yang mulai berkurang dikarenakan belum masuknya masa panen raya. Selain itu, harga beras yang melambung juga disebabkan oleh banjir yang menghambat hasil panen yang masuk pasar.

Baca Juga: Demi Program Makan Siang Gratis, Prabowo Akan Pangkas Subsidi BBM

"Masalah suplai, karena memang panennya belum masuk. Dari yang produksi panen belum masuk pasar. Distribusinya juga terganggu di urusan banjir di Demak, Grobogan itu juga mempengaruhi," jelas Jokowi.

Meski begitu, Jokowi memastikan bahwa pemerintah telah berupaya menyelesaikan permasalahan terkait harga beras yang kian melejit. Ia mengklaim bahwa stok beras sudah semakin terpenuhi oleh Perum Bulog dan akan disalurkan di pasar tradisional maupun ritel modern.

Selain menjanjikan turunnya harga beras, Jokowi juga berupaya menyalurkan bantuan sosial atau bansos beras 10 kilogram kepada keluarga penerima manfaat (KPM) mulai hari ini, Jumat, 16 Februari 2024. Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan beras bagi warga Kabupaten Bekasi di Gudang Bulog Cibitung.

Baca Juga: Prabowo Dibanjiri Ucapan Selamat Dari Berbagai Pemimpin Negara, Ucapkan Selamat Atas Hasil Hitung Cepat

Jokowi juga memastikan bantuan beras ini akan berlangsung hingga Juni 2024 dan tidak menutup kemungkinan bantuan tersebut diteruskan jika kemampuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara mencukupi.

Halaman:

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x