Baca Juga: Zionis Israel Penipu, IDF Tak Bisa Buktikan Markas Hamas di RS Al Syifa
"Masih dalam proses ya. Terbesar tahun lalu dari Thailand dan Vietnam. (Sedangkan) kalau dari Pakistan tahun lalu sekitar 300 ribuan ton, dan sudah masuk seluruhnya," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyampaikan bahwa pihaknya telah menargetkan realisasi seluruh kuota impor beras tahun 2024 dapat diselesaikan sebelum April 2024, atau sebelum masa panen raya.
Yang mana total beras impor yang akan ditargetkan masuk tersebut sebanyak 2,5 juta ton, terdiri dari 2 juta ton keseluruhan kuota impor tahun 2024, dan 500 ribu ton carry over dari kuota impor tahun 2023.
Ketut berharap seluruh kuota impor itu bisa masuk RI secepatnya, karena beras impor dibutuhkan Indonesia untuk mengatasi defisit beras yang diperkirakan mencapai 2,8 juta ton pada Januari-Februari 2024.
Baca Juga: Arab Saudi Kejam: Imam Masjid Di Mekkah Tertangkap, Perkara Menyebutkan Palestina dan Gaza
"Ini yang harus dipahami bersama, bahwa beras impor ini diperlukan lantaran kami sudah mengestimasikan beberapa bulan ke depan. Kalau beras impor ini tidak ada, berarti harga beras di dalam negeri akan melambung," kata Ketut saat ditemui di Gerbang Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta Selatan, Jumat, 19 Januari 2024.
Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya kedua negara bersitegang. Iran dan Pakistan sering kali mengalami ketegangan di sepanjang perbatasan mereka yang bergejolak sepanjang 900 km (559 mil).***