Bubarkan Unjuk Rasa Pakai Gas Air Mata, Prancis Larang Semua Aksi Demo Bela Palestina

13 Oktober 2023, 19:38 WIB
Ilustrasi demo bela Palestina. Bubarkan Unjuk Rasa Pakai Gas Air Mata, Prancis Larang Semua Aksi Demo Bela Palestina /pexels/TIMO/

PORTAL BELITUNG - Unjuk rasa bela Palestina di Prancis berakhir kacau usai petugas kepolisian setempat membubarkan massa dengan gas air mata. Peristiwa ini terjadi pada hari Kamis, 12 Oktober 2023.

 

Larangan aksi demo bela Palestina ini sebelumnya telah diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin kepada pihak kepolisian negara tersebut, dengan alasan kekhawatiran terhadap ketertiban umum.

Sementara itu, Emmanuel Macron, Presiden Prancis, mendesak warga agar tetap bersatu di tengah kekhawatiran akan meluasnya konflik Israel-Hamas di Prancis, yang merupakan lokasi konflik Israel-Hamas di mana merupakan komunitas Yahudi dan Muslim terbesar di Eropa.

 

Baca Juga: Beredar Video Hukuman Mati Muhammad Bin Mursal di Media Sosial, Begini Kronologi dan Penyebab Video Viral

Setelah konflik memanas yang terjadi antara Israel dan Palestina pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu, Macron meminta rakyat Prancis untuk tetap bersatu. Apalagi pada konflik yang terjadi tersebut, terdapat 13 warga negara Prancis yang tewas.

Janganlah kita, melalui ilusi atau perhitungan, menambah perpecahan nasional ke dalam perpecahan internasional, dan jangan menyerah pada segala bentuk kebencian”, kata Macron dalam pidatonya di televisi pada hari Kamis, 12 Oktober 2023 sebagaimana dilansir dari france24.com.

Meskipun ada larangan, beberapa ratus demonstran pro-Palestina berkumpul di pusat kota Paris pada Kamis malam dalam kelompok terpisah. Polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk mencegah mereka menyatu.

 

Baca Juga: Viral Video Hukuman Mati di Arab Saudi, Ini Penyebab Muhammad Bin Mursal Dihukum Mati

Konflik Israel dan Hamas

Juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa operasi militer kelompok tersebut adalah respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.

Tak hanya itu, Israel juga beberapa kali melakukan serangan di wilayah Masjid Al Aqsa, yang merupakan tempat suci umat Islam.

“Kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini,” kata Khaled Qadomi, sebagaimana dilansir dari aljazeera.com.

Baca Juga: Daftar 10 Negara Termiskin di Dunia Terbaru Juli 2023, Indonesia Nomor Berapa?

Hamas mengatakan pihaknya telah menembakkan 5.000 roket. Sementara itu, Angkatan Udara Israel membalaskan serangan dengan menjatuhkan 6.000 bom yang menargetkan Hamas di Gaza sejak serangan pertama Hamas pertama kali pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu.

Korban tewas akibat konflik bersenjata keduanya menembus angka 2.800 jiwa yang terdiri dari 1.300 orang tewas di Israel sementara di Gaza jumlahnya mencapai 1.537 jiwa.

***

 

 

 

 

 

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: Al Jazeera Reuters France 24

Tags

Terkini

Terpopuler