Aruk Gelagau, Kuliner Khas Belitung Timur yang Hampir Punah dan Tercatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal

- 23 Juni 2023, 20:48 WIB
Aruk Gelagau, kuliner khas Belitung Timur yang hampir punah dan tercatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal.
Aruk Gelagau, kuliner khas Belitung Timur yang hampir punah dan tercatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal. /https://kikomunal-indonesia.dgip.go.id//

Bagi Anda yang penasaran apa itu Aruk Gelagau, simak penjelasan selengkapnya di artikel ini.

Sejarah Asal-Usul Aruk Gelagau

Melansir dari laman resmi warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Kik Jemihan seorang pemuka adat warga Dusun Suge, Desa Simpang Pesak, Kecamatan Simpang Pesak, Kabupaten Belitung Timur, menceritakan tentang sejarah Aruk Gelagau.

Baca Juga: Rekomendasi Wisata Alam Pangkalpinang, Koba, dan Sekitarnya, Liburan Sambil Berpetualang

Menurut Kik Jemihan, Aruk Gelagau adalah makanan sehari-hari, terutama untuk sarapan, sejak beliau kecil. Perlu diketahui Kik Jemihan sendiri telah berusia 90 tahun sejak 2018.

Masih menurut Kik Jemihan, penggunaan Aruk Gelagau sebagai makanan pokok karena makanan yang ditemukan belum terlalu beragam kala itu. 

Selain itu pada masa lampau, lanun atau bajak laut sering datang menjarah bahan makanan penduduk sehingga mereka kehabisan bahan makanan. Juga bisa dikarenakan keadaan cuaca yang buruk sehingga sulit untuk mendapatkan makanan.

Baca Juga: Rekomendasi 7 Warung Seafood Bangka di Sungailiat Bangka Belitung: Nikmati Kelezatan di Setiap Gigitan

Kemungkinan juga karena hasil panen singkong yang berlebih sehingga diolah menjadi bahan makanan setengah jadi supaya tersimpan lama hingga panen berikutnya.

Aruk Gelagau, Kuliner Khas Belitung Timur yang Hampir Punah.

Mulanya, keberadaan Aruk Gelagau tersebar di seluruh Pulau Belitung. Namun sekarang, hanya ada di daerah-daerah yang penduduk kampungnya masih berladang, seperti di Kecamatan Simpang Renggiang, Simpang Pesak, dan Dendang.

Sedangkan kecamatan lain seperti Kecamatan Manggar, Kelapa Kampit, Damar, dan Gantung tidak lagi ditemukan makanan ini. Karena penduduk di kecamatan tersebut tidak lagi berladang. 

Halaman:

Editor: Julia A

Sumber: warisanbudaya.kemdikbud.go.id https://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah