Alasan Beras Mahal dan Langka di Pasar Ritel Modern, Ini Penjelasan Bulog

- 13 Februari 2024, 23:20 WIB
Atasi Kelangkaan Beras, Wapres Minta 1,2 Juta Ton Beras Segera Distribusikan ke Masyarakat.
Atasi Kelangkaan Beras, Wapres Minta 1,2 Juta Ton Beras Segera Distribusikan ke Masyarakat. /Freepik @Jcomp/

PORTAL BELITUNG - Alasan Beras Mahal dan Langka di Pasar Ritel Modern, Ini Penjelasan Bulog. Masyarakat Indonesia mulai dihadapkan dengan fenomena baru yaitu kelangkaan ketersediaan beras hingga harga beras yang semakin tinggi. Kelangkaan dan mahalnya harga beras di pasaran telah menjadi perhatian serius oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog).

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengungkapkan alasan hingga penyebab utama naiknya harga beras di sentra produksi.

“Di tingkat produsen gabahnya sudah Rp 8.000 an di daerah produksi harga berasnya sudah Rp 15.000 an. Ini terjadi di seluruh Indonesia, praktis di seluruh sentra produksi,” Ungkap Bayu Krisnamurthi pada Selasa, 13 Februari 2024.

Baca Juga: Pantau Hasil Suara Terbanyak! Berikut Link Live Quick Count Hasil Pemilu 2024 dari Lembaga Survei Resmi KPU

Bayu juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 13.900 per kilogram, sementara harga pembelian pemerntah (HPP) hanya sebesar Rp 5.000.

Namun diketahui bahwa harga beras yang dijual di pasaran telah melampaui harga HET yang ditetapkan yaitu mencaai Rp15.000 hingga 16.000 per kilogram.

Penyebab Beras Langka di Pasar Ritel Modern

Melambungnya harga beras di pasaran membuat masyarakat kian resah dan bertanya – tanya apa yang menjadi penyebab kelangkaan beras di sejumlah ritel modern. Kelangkaan beras di sejumlah ritel modern terjadi pada kemasan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) karena ritel enggan menjual beras di atas HET. Hal tersebut takut merusak reputasi ritel modern.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Ini Perbedaan Istilah Quick Count, Real Count dan Exit Poll, Mana Yang Valid?

Bayu menjelaskan ritel modern yang melanggar HE akan menanggung konsekuensi hukumdan reputasi serius, seperti ketidakpercayaan konsumen hingga kerugian finansial.

Halaman:

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x