SEJARAH! Jokowi dan Luhut Turun Gunung Dukung Prabowo Gibran Pilpres 2024, Indonesia Sedang Tidak Baik

- 5 Februari 2024, 16:06 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan dukung Prabowo-Gibran Pilpres 2024
Luhut Binsar Pandjaitan dukung Prabowo-Gibran Pilpres 2024 /Ranthi Apriliah/

PORTAL BELITUNG - Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan mengenai pilihan politiknya di pemilihan presiden (Pilpres 2024). Luhut mengungkapkan pilihannya jatuh di paslon nomor urut 02 yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Dia menyampaikan bahwa satu alasan adalah Prabowo-Gibran mengusung keberlanjutan. Ia menyatakan jika dalam kaitannya dengan hilirisasi maka perlu keberlanjutan, bukan perubahan.

Dukungan Luhut pada Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 diumumkannya pada Sabtu Februari 2024 melalui akun sosial media Intagram miliknya @luhut.pandjaitan.

Diketahui waktu era Pemerintah Jokowi, banyak yang tidak puas atas kinerjanya menjadi Presiden. Bahkan sekarang masyarakat menjuluki pemerintahan dinasti.

Baca Juga: Daftar Terbaru Harga BBM Seluruh SPBU Indonesia Per 01 Februari 2024

Yang di maksud ialah anak dari Joko Widodo (Jokowi) ini loncat dari walikota Solo menjadi Cawapres dengan kurun waktu yang singkat. 

Sudah banyak beberapa opini yang menggiring tentang Luhut Binsar Pandjaitan ini, di katakan dari beragam sumber seperti Tiktok, X Twitter, Instagram bahwa ia turun gunung untuk dukung Prabowo-Gibran karena takut ada proyek bisnis ia yang sedang di jalani. 

Tetapi masyarakat banyak tidak tahu bahwa tipu muslihat dari Luhut ini hanya mementingkan diri sendiri untuk memperluas bisnisnya di Indonesia. 

Masyarakat pura-pura lupa bahwa, saat di bawah kepemimpinan Jokowi menjadi presiden, BBM sudah berapa kali naik.

Tak hanya itu saja, ini kebijakan Jokowi yang selalu di demo para aktivis kampus saat menjabat menjadi Presiden, karena di tuding merusak demokrasi, dikutip dari Tiktok @d43n9_tigie:

1. BBM naik secara tiba- tiba dini hari

2. Minyak Goreng mahal dan langka 

3. Tarif dasar listrik naik

4. Biaya Haji naik

5. BPJS naik

6. Impor Beras

7. Hutang Negara menumpuk menjadi banyak tiap tahunnya

8. Ulama dan umat muslim mengkritik tajam pemerintah di katakan radikal

9. Judi dan Game online merajarela dan merusak generasi bangsa

Baca Juga: Jadwal dan Tema Debat Capres Terakhir Pilpres 2024, Simak Ulasannya!

10. Demokrasi di Indonesia menjadi bungkam

11. Presiden turun gunung untuk berkampanye demi mendukung Putra Mahkota yaitu Gibran Rakabuming Raka

12. Presiden Jokowi dan staf jajarannya tidak netral dalam berkampanye, lebih memihak satu paslon

13. Biaya Pajak Naik

14. Hukum di Indonesia dapat di beli

Presiden Jokowi tidak tinggal diam saat Pemilu 2024, ia menunjukkan berkepihakkannya kepada siapa. Jokowi tidak segan-segan ikut memberi bansos yang sasarannya tidak tepat untuk penerimanya. 

Masyarakat yaitu netizen tak sungkan-sungkan memberi respon negatif kepada paslon 02 Prabowo-Gibran saat di tayangkan di debat capres kelima pada Minggu, 04 Februari 2024. Karena sudah banyak melanggar kode etik dalam penyalonan Capres dan Cawapres Pemilu 2024. 

Kemudian Luhut Binsar mengatakan bahwa Prabowo merupakan capres yang menyambut sangat positif mengenai program hilirisasi. Dia menyebut program tersebut dia tawarkan kepada semua calon presiden, tetapi dua capres lain tidak memberikan respons sebaik Prabowo. 

Baca Juga: HEBOH! Ahok Mundur Dari Komisaris Pertamina Demi Dukung Ganjar

Menko yang pernah menjadi baret merah ini menceritakan bahwa Prabowo dan tim secara langsung datang untuk membahas hilirisasi. 

"Beliau datang ke kami dan beliau mengirim timnya ke kami dan bicara dengan tim kami dan beliau setuju dan ini harus dilakukan. Dia bilang ini harus dilakukan, harus diteruskan. Karena ini program yang sangat baik sekali," pungkasnya.

Sementara itu, menurut Luhut, anak Presiden Jokowi, Gibran mewakili anak muda yang merupakan modal negara ini untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045.

"Keterwakilan anak muda dalam diri Mas Gibran, memantapkan saya untuk memilih pasangan ini pada 14 Februari 2024 nanti sebagai pelanjut tongkat estafet kepemimpinan yang akan membawa negeri ini menuju visi besar Indonesia Emas 2045," kata Luhut.

Baca Juga: Sri Mulyani Resmikan Rusun ASN Kemenkeu di Papua, Cek Ulasannya!

Yang menjadi pertanyaan mengapa semua aparat negara dan pejabat negara turun gunung demi mendukung satu paslon?

Apalagi dalam beberapa hari terakhir, sejumlah universitas ternama tanah air seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII) hingga Universitas Indonesia (UI) melakukan deklarasi kebangsaan.

Menurut civitas academica ini, Presiden Jokowi dinilai dengan sengaja menyalahgunakan kekuasaanya karena dianggap tidak netral dalam Pilpres 2024.

Berawal ketika Gibran Rakabuming Raka lolos syarat untuk maju sebagai cawapres dan dianggap melanggar konstitusi, hingga sikap Presiden Jokowi yang mengatakan jika dibolehkannya seorang presiden dan wakil presiden berkampanye dalam pemilihan umum.

Hal ini ditekan kembali oleh Jokowi pada Jumat, 26 Januari 2024 dalam konferensi pers di Istana Bogor sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

Padahal seharusnya yang diinginkan masyarakat cukup bersikap netral dan tidak menunjukkan berkepihakkan dalam Pilpres 2024.***

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah