Bolehkah Puasa Syawal Selang-seling Tidak Berurutan? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

11 April 2024, 07:30 WIB
Bolehkah Puasa Syawal Selang-seling Tidak Berurutan? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat /MUI

PORTAL BELITUNG - Memasuki bulan Syawal, ada puasa sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa yaitu puasa Syawal atau juga dikenal dengan puasa enam. Jelang pengerjaan puasa Syawal ini, beberapa pertanyaan kerap dipertanyakan dari kapan waktu pelaksaan puasa Syawa hingga bolehkah puasa Syawal dikerjakan namun tidak berurutan selama enam hari.

Ustadz Adi Hidayat atau UAH adalah salah satu ustadz ternama di Indonesia pernah menyampaikan hal tentang puasa Syawal yang dikerjakan selang-seling atau tidak berurutan selama enam hari.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya jika puasa Syawal memiliki keutamaan yang luar biasa yaitu setara dengan puasa setahun penuh.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Baca Juga: JADWAL NIAT Puasa Syawal 1445 H Tahun 2024, Kapan Boleh Dikerjakan dan Sampai Kapan?

Penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang puasa Syawal selang-seling atau tidak berurutan

Dilansir dari kanal YouTube Muslimah Hijrah ID tanggal 29 Mei 2020, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang waktu pelaksanaan puasa Syawal. 

Dalam penjelasannya Ustadz Adi Hidayat mengatakan puasa Syawal dikerjakan selama bulan Syawal namun tidak boleh dikerjakan pada tanggal 1 Syawal karena hukumnya haram.

"Hukumnya haram. Karena pada saat itu kita diminta berbuka dan menunaikan shalat," kata Ustadz Adi Hidayat.

Hari pertama di bulan Syawal tidak ada puasa dan bisa dimulai di hari kedua, hari ketiga, sampai dengan berakhirnya bulan Syawal.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang waktu pelaksanaan puasa Syawal berdasarkan pemahaman hadits dan bahasa Arab. UAH menjelaskan jika puasa Syawal dapat dikerjakan direntang waktu tanggal 2 Syawal hingga 29 atau 30 Syawal. Direntang waktu tersebut ada flesibilitas dalam pengerjaannya.

Baca Juga: 11 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H Tahun 2024 Penuh Makna dan Menyentuh Hati, PILIH DI SINI

Menurut UAH, Rasulullah SAW memungkinkan umatnya untuk mengerjakan puasa Syawal sesuai kemampuan masing-masing.

Dalam hadits yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat, bahwa dalam prinsip bahasa Arab yang dijelaskannya bahwa puasa Syawal tidak diisyaratkan dikerjakan secara berurutan. 

"Silahkan Anda berpuasa enam hari di bulan Syawal, senyamannya dari tanggal 2 hingga tanggal 30, yang mau runtut silahkan, yang tidak bisa berurutan mangga silahkan.

Jadi pelaksanaan puasa Syawal berdasarkan petunjuk dari bahasa Nabi itu bisa ditunaikan yang penting enam hari, boleh berurutan dan juga tidak.

"Yang penting enam hari," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Berikut tadi penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang puasa Syawal apakah boleh dikerjakan selang-seling atau tidak berurutan.***

 

Editor: Ayu Wiyanto

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler