PORTALBELITUNG.COM-Nikmati kopi khas Belitung di Warung Kopi Ko Akiong, saksi sejarah Laskar Pelangi di kehidupan nyata.
Bagi Anda pecinta Laskar Pelangi tentu tahu dengan Akiong, salah satu dari sedikit murid Tionghoa yang sekolah di SD Muhammadiyah Gantung.
Akiong adalah saksi hidup dari perjuangan tokoh Laskar Pelangi di kehidupan nyata, Lintang, Mahar, Ikal, Flo, dan lainnya.
Kini, Akiong di kehidupan nyata telah membuka warung kopi yang terletak di Pasar Gantung, Belitung Timur sejak tahun 1988.
Bergelut dengan warung kopinya selama lebih dari 31 tahun, membuat Akiong jadi saksi kehidupan para Laskar Pelangi sekaligus saksi pertumbuhan wisata di Belitung Timur.
Warung Kopi Ko Akiong selalu ramai pengunjung, baik dari wisatawan lokal, maupun internasional.
Di sini, Ko Akiong menyajikan kopi dengan cara yang terbilang unik. Kopi dituang ke dalam wadah seperti teko, lalu terdapat kain hitam sebagai saringan, dan dituang ke dalam gelas.
Anda bisa memesan kopi O (kopi hitam khas Belitung), atau kopi susu, sesuai selera.
Saat datang ke sini, sambil minum kopi Anda bisa mendengarkan cerita Ko Akiong tentang kisah kehidupan Laskar Pelangi sewaktu di SD Muhammadiyah dulu.
Setelah menyesap kopi di Warung Kopi Ko Akiong, Anda juga bisa melanjutkan napak tilas perjuangan para anggota Laskar Pelangi di replika SD Muhammadiyah.
Baca Juga: Rekomendasi Wisata Pantai Belitung Timur Terdekat dari Replika SD Laskar Pelangi
Terletak di Kecamatan Gantung, sekolah ini merupakan replika yang dibangun untuk keperluan syuting film Laskar Pelangi.
Pengunjung bisa menyaksikan langsung bukti sejarah perjuangan Ko Akiong dengan para anggota Laskar Pelangi di SD Muhammadiyah Gantung.
Bila lelah, Anda bisa istirahat sejenak di Rumah Keong dan Dermaga Kirana, tak jauh dari SD Laskar Pelangi. Setelah puas berkeliling dan mengambil foto, Anda bisa melanjutkan napak tilas Laskar Pelangi di Museum Kata Andrea Hirata.
Baca Juga: Jelajahi Sawah Eks Jepang Belitung Timur, Agrowisata yang Bernilai Sejarah di Pulau Belitung
Pengunjung bisa mengenang kembali cuplikan adegan yang ada di Laskar Pelangi sembari menyerap kata-kata motivasi yang terpajang di Museum Kata pertama di Indonesia.
Desain museum yang unik, membuat tempat ini banyak diserbu pengunjung yang ingin berbagi momen di media sosial milik mereka.
Kini Belitung Timur telah banyak berubah dan berbenah. Jika dulu kesempatan anak Belitung untuk sekolah sangat sempit, sekarang mulai banyak sekolah baru bermunculan.
Baca Juga: Rekomendasi Wisata Kuliner Legendaris Belitung Timur: Warung Kopi Atet, Berdiri Sejak 1949!
Laskar Pelangi juga telah membakar semangat belajar dan sekolah anak-anak di Negeri Laskar Pelangi. Tidak hanya Ikal, kini ada banyak anak Belitung yang mengejar mimpi sekolah di ibukota atau luar negeri.
Selain itu, sejak rilisnya Laskar Pelangi tahun 2008 lalu, telah membawa dampak yang sangat besar terutama untuk kehidupan wisata Belitung Timur.
BPS (Badan Pusat Statistik) Belitung Timur mencatat, sebelum pandemi dari 2018 hingga 2019, lebih dari 300 ribu wisatawan domestik dan lebih dari 10 ribu turis mancanegara terus datang ke Belitung Timur.
Akiong dan anak-anak Laskar Pelangi lainnya telah membuktikan, semangat juang tinggi dan kemauan yang tekad akan membuat mimpi menjadi sebuah kenyataan.***